DzatSebagai ANA ( Aku ) Dari HUWA menjadi ANA (AKU) adalah kehadiran DZAT dalam DIRI-NYA SENDIRI (KE-AKUAN-NYA , EGONYA SENDIRI), merupakan tahapan awal (martabat) yang disebut AHADIIYYAH (KE-ESA-AN YANG MURNI). Tahapan Ahaddiyyah merupakan tahapan tertinggi, dimana tahap-tahap lainnya berada di bawahnya. Pada tahap ini Dzat mulai menampakkan
Jakarta - Dalam Islam diketahui terdapat hadits nabi yang dijadikan sumber hukum dan disandarkan kepada perkataan, perbuatan, serta ketetapan Rasulullah SAW. Selain itu, dikenal juga hadits qudsi dalam buku Pengantar Studi Ilmu Hadits oleh Syaikh Manna Al-Qaththan, terdiri dari dua kata; hadits dan qudsi. Kata 'hadits' secara bahasa artinya baru. Sementara kata 'qudsi' dinisbahkan kepada 'qudus' artinya suci, maksudnya menunjukkan adanya pengagungan dan pemuliaan, atau penyandaran terhadap Dzat Allah SWT yang Maha Quraish Shihab dalam buku 40 Hadits Qudsi Pilihan, mendefinisikan hadis qudsi adalah ragam khusus dari hadits-hadits yang diriwayatkan dari Nabi SAW dan beliau sandarkan kepada Allah Ta'ala. Terkadang hadits-hadits ini disebut 'al-hadits al-Ilaahiyyah' dan 'al-hadits ar-Rabbaniyyah'. Adapun pengertian hadits qudsi yang dikemukakan Sayyid asy-Syarif al-Jurjani dalam bukunya at-Ta'rifat, yakni "hadits qudsi pada sisi makna bersumber dari Allah SWT, dan segi redaksinya bersumber dari susunan Rasulullah SAW."Dikatakan bahwa Allah Ta'ala mengabarkan sesuatu kepada utusan-Nya melalui ilham atau mimpi, kemudian Nabi SAW menyampaikan hal itu dengan bahasa atau kata-kata yang beliau tata hadits qudsi lainnya dari Syaikh al-Mulla bin Muhammad al-Qari, menurutnya "hadits qudsi adalah apa yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW dari Allah SWT, terkadang melalui malaikat Jibril, dan terkadang dengan wahyu, ilham, dan mimpi, dengan menyerahkan kepada beliau untuk menyampaikannya dengan redaksi apa pun yang beliau kehendaki."M. Quraish Shihab dalam bukunya menjelaskan bila hadits nabi sanadnya berakhir kepada Rasulullah SAW, sedangkan hadits qudsi berlanjut sandanya sampai kepada Allah dalam buku Pengantar Studi Ilmu Hadits, hadits qudsi dinisbahkan kepada Allah Ta'ala, dan hadits nabi disandarkan kepada Rasul. Selain itu, hadits qudsi jumlahnya tak sebanyak hadits Hadits Qudsi dengan Al-Qur'anSyaikh Manna Al-Qaththan menyebutkan bahwa Al-Qur'an lafaz dan makna hanya dari Allah SWT. Sementara makna hadits qudsi berasal dari-Nya dan redaksi dari Nabi SAW. Membaca Al-Qur'an termasuk ibadah yang berpahala, sedang hadits qudsi tidak lainnya yaitu Al-Qur'an terbagi menjadi sejumlah surat dan ayat, dijaga serta dipelihara langsung kesuciannya oleh Allah SWT. Adapun hadits qudsi tidak seperti Bahasan Hadits QudsiMasih dari buku 40 Hadits Qudsi Pilihan, kandungan dari hadits qudsi hanya tertentu lantaran jumlahnya pun terbatas. Diketahui hadits qudsi memiliki ciri khas dan uraiannya lebih sesuai dengan firman Allah SWT. Berikut tema utama hadits qudsiMenekankan ketauhidan atau kepercayaan kepada Allah Ta'ala yang satu, dengan membersihkan keyakinan dari bentuk-bentuk syirik, keraguan sembari menerangkan ibadah yang baik dengan penuh keihlasan mengharap ridha-Nya serta kekhusyukan dalam sholat, puasa, zakat, haji, zikir, dan amalan sepenuhnya di jalan Allah SWT. Dengan menerima ketetapan-Nya, mencintai perintah-Nya, menjunjung diri demi ketaatan menghadapi hari akhir dengan apa-apa yang disyariatkan kepada para diri dengan akhlak dan perilaku yang terpuji, serta saling menasihati dalam amar ma'ruf nahi Hadits QudsiMenukil Kumpulan Hadits Qudsi Pilihan terjemah buku al-Ahaadits al-Qudusiyyah susunan Syaikh Fathi Ghanim, & buku Mutiara Hadits Qudsi terjemahan kitab Fi Shuhbah al-Ahadits al-Qudsiyyah karya Ahmad Abduh Iwadh. Berikut beberapa contoh dari hadits qudsi1. Hadits qudsi mengenai Hamba yang Mengucapkan 'Laa ilaaha illallaah'Abu Ishaq meriwayatkan, dari Al-Aghar Abu Muslim, dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id Al-Khudri, keduanya menyaksikan bahwa Rasulullah SAW bersabdaإذَا قَالَ الْعَبْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَاللهُ أَكْبَرُ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ صَدَقَ عَبْدِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَأَنَا أَكْبَرُ وَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ قَالَ صَدَقَ عَبْدِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَحْدِي وَإِذَا قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ لَا شَرِيكَ لَهُ قَالَ صَدَقَ عَبْدِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَلَا شَرِيكَ لِـي وَإِذَا قَالَ لاَ إِلَهَ إِلا اللَّهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ قَالَ صَدَقَ عَبْدِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا لِـي الْمُلْكُ وَلِي الْحَمْدُ وَإِذَا قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ قَالَ صَدَقَ عَبْدِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَلَا حَوْلَ وَلَا قوة إِلَّا بيArtinya "Apabila seorang hamba mengucapkan 'Tiada Tuhan Selain Allah, Allah Mahabesar', maka Allah akan berkata, 'Hamba-Ku berkata benar, tiada Tuhan selain Aku, dan Aku adalah Allah Mahabesar.' Apabila seorang hamba berkata, "Tiada Tuhan selain Allah semata,' maka Allah berkata, 'Hamba-Ku berkata benar, tiada Tuhan selain Aku semata.' Apabila seorang hamba berkata, 'Tiada Tuhan selain Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya,' maka Allah berkata, 'Hamba-Ku berkata benar, tiada Tuhan selain Aku dan tiada sekutu bagi-Ku.' Apabila seorang hamba berkata, "Tiada Tuhan selain Allah, bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji, maka Allah berkata, 'Hamba-Ku berkata benar, Tiada tuhan selain Aku, bagi-Ku segala kerajaan dan bagi-Ku segala puji.' Apabila seorang hamba berkata, 'Tiada Tuhan selain Allah, tiada daya dan upaya selain dari Allah', maka Allah berkata, "Tiada Tuhan selain Aku, tiada daya dan kekuatan kecuali dari Aku." Abu Ishaq berkata, "Kemudian Al-Aghar mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak aku pahami." Aku lalu berkata kepada Abu Ja'far, "Apa yang dikatakannya?" Abu Ja'far menjawab, "Barangsiapa yang diberi rezeki dapat mengucapkan kalimat-kalimat tersebut tatkala hendak meninggal dunia, maka dia tidak akan terkena api neraka." HR Ibnu Majah dalam kitab Sunan-nya Bab 'Fadhl La Ilaha Illallah'2. Hadits tentang Kalimat Memuji Allah SWT dan Memohon Ampunan-Nyaحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنِي عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا دَاوُدُ عَنْ عَامِرٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ مِنْ قَوْلِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ قَالَتْ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَاكَ تُكْثِرُ مِنْ قَوْل سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فَقَالَ خبَّرَنِي رَبِّي أَنِّي سَأَرَى عَلَامَةً فِي أُمَّتِي فَإِذَا رَأَيْتُهَا أَكْثَرْتُ مِنْ قَوْلِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فَقَدْ رَأَيْتُهَا { إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا }Artinya "Muhammad bin Al-Mutsanna menceritakan kepadaku, Abdul A'la menceritakan kepadaku, Dawud menceritakan kepada kami, dari Amir, dari Masruq, dari Aisyah bawasanya dia berkata, Rasulullah senantiasa memperbanyak ucapan, "Mahasuci Allah dan aku memujinya. Aku meminta ampunan kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya." Aku Aisyah bertanya, "Wahai Rasulullah, aku melihatmu memperbanyak bacaan "Mahasuci Allah dan aku memujinya. Aku meminta ampunan kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya." Rasulullah lalu berkata, "Tuhanku mengabarkan kepadaku bahwasanya aku akan melihat tanda pada umatku. Tatkala aku melihat tanda itu, maka aku memperbanyak ucapan Mahasuci Allah dan aku memujinya. Aku meminta ampunan kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya. Dan aku benar-benar melihat tanda itu "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat." QS An-Nashr 1-3 HR Muslim dari kitab 'Ash-Shalah' pada Bab 'Ma Yuqalu fi Ar-Ruku' wa As-Sujud'3. Hadits tentang Allah SWT Mengampuni Hamba-Nyaمَا مِنْ حَافِظَيْنِ رَفَعَا إِلَى اللهِ مَا حَفِظَا مِنْ لَيْلِ أَوْ نَهَارِ فَيَجِدُ اللَّهُ فِي أَوَّلِ الصَّحِيفَةِ وَفِي آخِرِ الصَّحِيفَةِ خَيْرًا إِلَّا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي مَا بَيْنَ طَرَفَيْ الصَّحِيفَةِArtinya "Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia mengatakan bahwasanya Rasulullah bersabda, "Tiada dua malaikat hafizhin yang mencatat melaporkan kepada Allah apa yang dicatat oleh keduanya di malam atau siang hari, tidaklah terdapat di awal buku catatan dan di akhirnya kebaikan melainkan Allah Ta'ala akan mengatakan, 'Saksikanlah oleh kalian semua bahwa sesungguhnya Aku telah mengampuni hamba-Ku atas apa yang ada pada pucuk buku catatan ini." HR Tirmidzi dalam kitab Jami pada Bab Jenazah4. Hadits tentang Larangan Mencela WaktuAl-Humaidi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Az-Zuhri menceritakan kepada kami, dari Sa'id bin Al-Musayyib, dari Abu Hurairah, dia mengatakan, Rasulullah SAW bersabdaقَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِي ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ، وَأَنَا الدَّهْرُ، بيَدِى الْأَمْرُ، أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَArtinya "Allah berkata, 'Anak Adam menyakiti-Ku, ia mencaci maki waktu. Dan, Aku-lah Sang Waktu. Di tangan-Ku terletak segala sesuatu. Aku bolak-balikkan malam dan siang." HR Bukhari dalam Kitab Tafsir5. Hadits mengenai Hamba yang Beriman dan Ingkar kepada Allah SWTIsmail menceritakan kepada kami, dia mengatakan, Malik menceritakan kepadaku, dari Shalih bin Kaisan, dari Ubaidillah bin Utbah bin Mas'ud, dari Zaid bin Khalid Al-Juhanni, dia mengatakan, Rasulullah SAW sholat karena kami ketika sholat Subuh di Hudaibiyyah, setelah hujan turun dari langit di malam hari. Setelah selesai melakukan sholat, Nabi SAW lalu menghadap ke arah orang-orang dan beliau berkata, "Apakah kalian tahu apa yang dikatakan oleh Tuhan kalian?" Orang-orang menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Rasulullah SAW berkataأصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِArtinya "Hamba-Ku ada yang menjadi beriman kepada-Ku dan ada yang menjadi ingkar kepada-Ku. Adapun orang yang mengatakan, kami mendapat hujan karena anugerah dan rahmat dari Allah, maka orang itu adalah orang yang beriman kepada-Ku dan ingkar terhadap bintang-bintang. Adapun orang yang mengatakan, kami mendapat hujan karena bintang ini dan itu, maka orang itu ingkar kepada-Ku dan percaya kepada bintang-bintang." HR Bukhari dalam Kitab Tafsir pada Bab Al-Istisqa'Demikian lima contoh hadits qudsi, beserta pembahasan definisi, juga perbedaannya dengan Al-Qur'an dan hadits nabi. Semoga bermanfaat!Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] lus/lus Diskon27% Untuk Pembelian Produk Buku Intisari Hadits Qudsi Bagaimana Kita Mendapatkan Pencerahan dari Hadist Hadis Oleh Imam Al-Ghazali di Lapak Pustaka Jiwa. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Belanja Sekarang Juga Hanya di Bukalapak. Dari hadits-hadits qudsi yang telah dihimpun oleh Dr. Ezzudin Ibrahim yang terdapat dalam buku beliau yang berjudul “40 Hadits Qudsi”. Hadits Qudsi adalah hadits yang berisi firman Allah SWT makna hadist ini adalah dari Allah SWT, sedangkan kalimatnya adalah dengan redaksi Rasulullah saw. Hadits Ke – 1 Diriwayatkan dari Abi Hurairah dia berkata; telah bersabda Rasulullah saw “Ketika Allah menetapkan penciptaan makhluk, Dia menuliskan dalam kitab-Nya ketetapan untuk diri-Nya sendiri Sesungguhnya rahmat-Ku kasih sayangku mengalahkan murka-Ku” diriwayatkan oleh Muslim begitu juga oleh al-Bukhari, an-Nasa-i dan Ibnu Majah Hadits Ke – 2 Diriwayatkan dari Abi Hurairah bahwasanya Nabi saw bersabda, telah Berfirman Allah ta’ala Ibnu Adam anak-keturunan Adam/umat manusia telah mendustakanku, dan mereka tidak berhak untuk itu, dan mereka mencelaku padahal mereka tidak berhak untuk itu, adapun kedustaannya padaku adalah perkataanya, “Dia tidak akan menciptakankan aku kembali sebagaimana Dia pertama kali menciptakanku tidak dibangkitkan setelah mati”, aadpun celaan mereka kepadaku adalah ucapannya, “Allah telah mengambil seorang anak, padahal Aku adalah Ahad Maha Esa dan Tempat memohon segala sesuatu al-shomad, Aku tidak beranak dan tidak pula diperankkan, dan tidak ada bagiku satupun yang menyerupai”. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga oleh an-Nasa-i Hadits Ke – 3 Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid al-Juhniy beliau berkata, Rasulullah saw memimpin kami shalat shubuh di Hudaibiyah, diatas bekas hujan yang turun malamnya, tatkala telah selesai, Nabi saw menghadap kepada manusia jama’ah para shahabat, kemudian beliau bersabda, “Tahukah kalian apa yang telah difirmankan Tuhan kalian?”, para sahabat berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”, Rasulullah bersabda, “Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman Pagi ini ada sebagian hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, adapun orang yang mengatakan, kami telah dikaruniai hujan sebab keutamaan Allah fadlilah Allah dan kasih sayang-Nya rahmat-Nya, maka mereka itulah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang – bintang’; dan adapun yang berkata, kami telah dikaruniai hujan sebab bintang ini dan bintang itu, maka mereka itulah yang kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang – bintang’ ”. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga oleh an-Nasa-i Hadits Ke – 4 Diriwayatkan dari Abi Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, “Allah Telah Berfirman,’Anak – anak adam umat manusia mengecam waktu; dan aku adalah Pemilik Waktu; dalam kekuasaanku malam dan siang’ ” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga Muslim. Hadits Ke – 5 Diriwayatkan dari Abi Hurairah beliau berkata, Telah bersabda Rasulullah saw “Telah berfirman Allah tabaraka wa ta’ala Yang Maha Suci dan Maha Luhur, Aku adalah Dzat Yang Maha Mandiri, Yang Paling tidak membutuhkan sekutu; Barang siapa beramal sebuah amal menyekutukan Aku dalam amalan itu, maka Aku meninggalkannya dan sekutunya” Diriwayatkan oleh Muslim dan begitu juga oleh Ibnu Majah Hadits Ke – 6 Diriwayatkan dari Abi Hurairah beliau berkata, Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya salah seorang yang pertama di hisab di hari kiamat adalah seorang lakilaki yang mati syahid gugur dalam peperangan; kemudian disebutkan baginya semua kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepadanya, dan dia mebenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa ta’ala bertanya kepadanya, Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat itu?’, lelaki itu menjawab, Aku berperang untuk-Mu hingga aku syahid’; Allah menjawab, “Kamu berdusta, akan tetapi sesungguhnya engkau berperang agar orang menyebutmu pemberani, dan orang – orang telah menyebutkan demikian itu, kemudian diperintahkan malaikat agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan dilemparkan kedalamnya”. Dan selanjutnya adalah seorang laki – laki yang mempelajari ilmu dan mengamalkannya serta dia membaca al-Quran, kemudian dia didatangkan, kemudian disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan kepadanya dan dia membenarkannya. Kemudian Allah bertanya, Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?’ lelaki itu menjawab, Aku mencari ilmu dan engamalkannya/mengajarkannya, dan aku membaca al-Quran karena-Mu’. Allah berfirman, “kamu berdusta, akan tetapi kamu mencari ilmu itu agar disebut sebagai alim orang yang berilmu, dan kamu membaca al-Quran agar orang menyebutmu qari’, dan kamu telah disebut demikian itu alim & qari’” kemudian diperintahkan malaikat kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan di masukkan kedalam neraka” Dan selanjutnya seorang laki – laki yang diluaskan rizkinya oleh Allah. Dan dikaruniai berbagai harta kekayaan. Kemudian dia dihadapkan, dan disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan kepadanya, dan dia membenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?”, lelaki itu menjawab, “Tidaklah aku meninggalkan jalan yang aku cintai selain aku menginfakkan hartaku untuk-Mu”; Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Kamu berdusta, tetapi kamu melakukan itu semua agar orang menyebutmu dermawan, dan kamu telah disebut demikian”. Kemudian diperankkan malaikat kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya, hingga sampai dineraka dan dimasukkan kedalam neraka. HR. Muslim dan begitu juga at-Tirmidzi dan an-Nasai Hadits Ke – 7 Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir beliau berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tuhanmu bangga terhadap seorang pengembala kambing, yang berada di atas gunung/bukit, dia mengumandangkan adzan untuk sholat dan mengerjakan sholat, kemudian Allah azza wa jalla Yang Maha Perkasa dan Maha Luhur berfirman, Lihatlah hambaku ini, dia mengumandangkan adzan dan menegakkan sholat iqomat karena takut kepada-Ku, maka sesungguhnya Aku telah mengampuni hambaku ini, dan Aku akan memasukkannya kedalam surga’” Diriwayatkan oleh an – Nasai dengan sanad yang shahih. Hadits Ke – 8 Diriwayatkan dari Abi Hurairah Bahwasanya nabi saw bersabda, “Barangsiapa mengerjakan sholat dengan tanpa mebaca, di dalam sholatnya, umm al-Quran surah al-Fatihah, maka sholatnya kurang diucapkan beliau tiga kali, sebagai penegasan, tidak sempurnalah sholatnya.” kemudian disampaikan kepada Abi Hurairah, sesungguhnya kami berada di belakang imam, maka beliau berkata, bacalah dengannya ummum Quran untuk dirimu sendiri sebagai makmum tetap membaca al-fatihah, karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Allah azza wa jalla berfirman, Aku membagi sholat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Dan bagi hamba-Ku apa yang dia mohonkan, maka ketika hambaku berkata Segala Puji Hanya Bagi Allah, Tuhan semesta alam Allah azza wa jalla berfirman, Hambaku telah memuji-Ku, dan ketika seorang hamba berkata, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Allah azza wa jalla berfirman, Hambaku telah memujiku’, dan ketika seorang mengucapkan, Yang Menguasai di Hari Pembalasan, Allah berfirman, Hambaku telah memuliakan Aku’ – dan Abu Hurairah pernah mengatakan dengan redaksi, Hambaku telah berserah diri kepadaku’, dan ketika seseorang berkata, Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, ini adalah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya’, dan ketika seseorang berkata, Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. , Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, Ini adalah bagi hambaku, dan bagi hambaku apa yang dia pinta ” diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan begitu juga oleh Imam Malik, Imam Tirmidzi, dan ImamAbu Dawud, Imam Nasai dan Imam Ibnu Majah Hadits Ke – 9 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah , “Sesungguhnya perkara/amal seorang hamba yang dihisab pertama kali adalah shalatnya. Seandainya shalatnya baik, maka benar-benar paling beruntung dan paling sukses, dan seandainya sholatnya buruk, maka dia benar-benar akan kecewa dan merugi, dan seandainya kurang sempurna shalat fardlunya, Allah azza wa jalla berfirman, lihatlah apakah bagi hambaku ini ada amal sholat sunnah mempunyai sholat sunnah yang bisa menyempurnakan sholat fardlunya,’ kemudian begitu juga terhadap amal-amal yang lainnya juga diberlakukan demikian ” Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan begitu juga oleh Abu Dawud dan Imam An-Nasai dan Ibn Majah serta Imam Ahmad. Hadits Ke – 10 Diriwayatkan dari Abi Hurairah dari Nabi saw, beliau bersabda, ”Allah Azza wa Jalla berfirman, Puasa itu untukku, dan Aku yang akan memberikan ganjarannya, disebabkan seseorang menahan syahwatnya dan makannya serta minumnya karena-Ku, dan puasa itu adalah perisai, dan bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan, yaitu kebahagian saat berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya, dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah, daripada bau minya misk/kesturi’ ” Hadits riwayat al-Bukhari, dan begitu juga oleh imam Muslim, dan Imam Malik, dan Tirmidzi dan an-Nasai serta Ibnu Majah. Hadits Ke – 11 Diriwayatkan dari Abi Hurairah sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Allah Subhanahuwa ta’ala berfirman, berinfaklah wahai anak adam, jika kamu berbuat demikian Aku memberi infak kepada kalian”. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim Hadits Ke – 12 Diriwayatkan dari Abu Mas’ud al-Anshari beliau berkata, telah bersabda Rasulullah , saw “Ada seorang lelaki sebelum kalian yang dihisab, dan tidak ditemukan satupun kebaikan ada padanya kecuali bahwa dia adalah orang yang banyak bergaul dengan manusia, dan dia orang yang lapangberkecukupan, serta dia memerintahkan kepada pegawai-pegawainya untuk membebaskan orang-orang yang kesulitan dari membayar hutang, kemudian Rasulullah bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,’Kami *Allah lebih berhak untuk berbuat itu daripada dia, oleh karena itu bebaskan dia’ ” Hadits riwayat Muslim, begitujuga oleh al-Bukhari dan an-Nasai. Hadits Ke – 13 Diriwayatkan dari Adiy ibn Hatim beliau berkata, ketika aku sedang berada disamping Rasulullah saw, kemudian datanglah dua orang laki-laki, salah satunya mengadukan tentang kemiskinan, dan lelaki yang lainnya mengadukan tentang perampokan di jalan, kemudian Rasulullah saw bersabda, “Adapun mengenai perampokan, sesungguhnya kelak dalam waktu yang tidak lama, akan datang suatu masa, ketika sebuah kafilah tidak memerlukan pengawal saat menuju Makkah, dan adapun tentang kemiskinan, tidak akan datang hari Kiamat, sehingga datang masa dimana seorang diantara kalian berdiri untuk mencari orang yang mau menerima sedekah, namun tidak dapat menemukan seorangpun yang mau menerimanya, kemudian dihari kiamat setiap orang diantara kalian akan berdiri dihadapan Allah, yang tidak ada diantaranya dan Allah hijab/tabir, dan tidak pula ada penerjemah yang menerjemahkan/juru bicara untuk orang tersebut, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, bukankah Aku telah memberimu harta?’ kemudian orang itu menjawab, benar’, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, bukankah telah aku utus kepadamu seorang Rasul? , lalu orang itu menjawab, benar’, kemudian ia melihat ke arah kanannya, maka ia tidak mendapati kecuali Neraka, kemudian dia melihat ke arah kirinya, dan tidak mendapati kecuali Neraka. Maka jagalah diri-diri kalian dari api Neraka, meskipun dengan bersedakah separuh buah kurma, dan jika dia tidak mendapatinya kurma/barang untuk bersedekah maka bersedahlah dengan perkataan yang baik” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadits Ke – 14 Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi saw bersabda, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta’ala Maha Memberkati dan Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis dzikir. Apabila mereka mendapati satu majelis dzikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan [Tasbih], mengagungkan [Takbir], membesarkan [Tahlil], memuji [Tahmid] dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi Apakah mereka sudah pernah melihat surga- Ku? Para malaikat itu menjawab Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab Belum. Allah berfirman Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda, kemudian Allah berfirman Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berdzikir bersama mereka. Beliau berkata, lalu Allah menjawab Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Bukhari at-Tirmidzi dan an-Nasa’i. Hadits Ke – 15 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw “Telahberfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, Aku adalah sebagaimana prasangka hambaku kepadaku,dan Aku bersamanya ketika dia mengingatku, dan jika hambaku mengingatku dalam sendirian,maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku sendiri, dan jika dia mengingatku di dalam sebuahkelompok/jama’ah, maka Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompoktersebut, dan jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta, dan jikadia mendekat kepadaku sehasta, Aku mendekat kepadanya satu depa, dan jika dia mendatangikudengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berjalan cepat’ ”Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Tirmidzi danImam Ibnu Majah. Hadits Ke – 16 Diriwayatkan oleh Ibn Abbas dari Nabi saw Sesungguhnya Allah menulis semuakebaikan dan keburukan. Barangsiapa berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia tidak melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia melakukannya, Alloh menulis pahala sepuluh kebaikan sampai 700 kali, sampai berkali lipat banyaknya. Barangsiapa berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia tidak melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia melakukannya, Alloh menulis satu keburukan saja. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Hadits Ke – 17 Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya kezaliman itu diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada- Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada- Ku. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir semunya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain kebaikan itu janganlah mencela kecuali dirinya. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ibn Majah Hadits Ke – 18 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla kelak dihari kiamat akan berfirman, “Wahai anak cucu Adam, aku sakit dan kamu tidak menjengukku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam”, Allah berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku yang bernama Fulan sakit, dan kamu tidak menjenguknya? Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya jika kamu menjenguknya, engkau akan mendapatiku didekatnya. Wahai anak cucu adam, aku meminta makanan kepadamu, namun kamu tidak memberiku makanan kepada-Ku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami dapat memberi makan kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku fulan meminta makanan, dan kemudian kalian tidak memberinya makanan? Tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberinya makanan, benar-benar akan kau dapati perbuatan itu di sisi-Ku. Wahai anak cucu adam, Aku meminta minum kepadamu, namun engkau tidak memberi-Ku minum” , ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami memberi minum kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Seorang hambaku yang bernama fulan meminta minum kepadamu, namun tidak engkau beri minum, tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberi minum kepadanya, benar – benar akan kau dapati pahala amal itu di sisi-Ku” Hadist diriwayatkan oleh Muslim. Hadits Ke – 19 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, Rasulullah saw bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman, Kesombongan adalah seledangku, dan keagungan adalah kainsarungku, barangsiapa bersaing turut memiliki dalam salah satu dari kedua hal tersebut, maka benar-benar akan aku lemparkan dia di dalam neraka’ ” Hadist diriwayatkan oleh Abu Dawud, begitu juga oleh Ibn Majah dan Imam Ahmad, dengan sanad yang shahih. Hadits Ke – 20 Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah saw telah bersabda, “pintu – pintu surga dibuka pada hari senin dan hari kamis, maka diampunilah setiap hamba yang tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seorang laki-laki yang diantaranya dan saudaranya bermusuhan, maka dikatakan kepadanya, tundalah hingga keduanya berdamai, tundalah hingga keduanya berdamai, tundalah hingga keduanya berdamai ”. hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Malik dan Abu Dawud. Hadits Ke – 21 Dari Abu Hurairah dari Nabi saw, beliu bersabda, “Allah Ta’ala berfirman Ada tiga jenis orang yang Aku menjadi musuh mereka pada hari qiyamat, seseorang yang bersumpah atas namaku lalu mengingkarinya, seseorang yang menjual orang yang telah merdeka lalu memakan uang dari harganya dan seseorang yang memperkerjakan pekerja kemudian pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya namun tidak dibayar upahnya” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad. Hadits Ke – 22 Diriwayatkan dari Abu Sa’id beliau berkata, Rasulullah saw telah bersabda, ““Janganlah salah seorang mencela dirinya sendiri.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang mencela dirinya sendiri?” Beliau menjawab “Dia melihat perkara Allah diperbincangkan, lalu dia tidak mengatakan pembelaan kepadanya, maka Allah azza wajalla akan berkata kepadanya kelak di hari Kiamat; Apa yang mencegahmu untuk mengatakan begini dan begini! lalu ia menjawab, Saya takut terhadap manusia’. Maka Allah pun berfirman Aku lebih berhak untuk kamu takuti’.” Hadits diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dengan sanad yang shahih. Hadits Ke – 23 Dari Abi Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta’aala berfirman di hari kiamat, “Dimanakah orang – orang yang saling mencintai karena-Ku, dihari ini kiamat aku menaungi mereka dalam naunganku, dihari dimana tidak ada naungan kecuali naunganku” Hadits riwayat Bukhari, dan begitu juga diriwayatkan oleh Imam Malik. Hadits Ke – 24 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berfirman, Sesunguhnya aku mencintai fulan, maka cintailah dia.’”, Rasulullah selanjutnya bersabda, maka Jibril pun mencintainya, kemudian Jibril menyeru penduduk langit, “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia”, maka para penghuni langit pun mencintainya, selanjutnya Rasulullah saw bersabda, “dan kemudian dibumi diapun menjadi orang yang diterima”. Dan ketika Allah membenci seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan kemudian berfirman, “Sesungguhnya aku membenci si fulan, maka bencilah dia”, maka Jibril pun membenci si Fulan, kemudia Jibril menyeru penduduk langit, “sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah dia”, Rasulullah saw melanjutkan, “maka penduduk langitpun membenci fulan, kemudian diapun dibenci di bumi”. Hadits riwayat Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari, Malik, dan Imam Tirmidzi. Hadits Ke – 25 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman, “Siapa yang memusuhi seorang kekasihku, maka Aku menyatakan perang kepadanya, dan tiada mendekat kepadaku seorang hambaku, dengan sesuatu yang lebih kusukai daripada melaksanakan kewajibannya, dan selalu hambaku mendekat kepadaku dengan melakukan sunah – sunah sehingga Aku sukai, maka apabila Aku telah kasih kepadanya, Akulah yang menjadi pendengarannya, dan penglihatannya, dan sebagai tangan yang digunakannya dan kaki yang dijalankannya, dan apabila ia memohon kepadaku pasti kukabulkan dan jika perlindung kepadaku pasti kulindungi” Hadits riwayat Bukhari. Hadits Ke – 26 Diriwayatkan dari Abi Umamah dari Nabi saw, beliau bersabda, Allah Azza Wa Jalla berfirman, Sesungguhnya wali-wali para kekasih yang terbaik menurutku adalah seorang mukmin yang ringan kondisinya, punya bagian dari shalat, menyembah Tuhannya dengan baik, menaati-Nya saat sepi dalam keadaan sirri/tersembunyi, tidak dikenali orang dan tidak ditunjuk dengan jari, rizkinya pas-pasan hanya cukup bagi dirinya sendiri lalu ia bersabar atas hal itu”. Setelah itu beliau SAW mengetuk-ngetukkan tangan beliau, kemudian beliau bersabda, “Kematiannya dipercepat, sedikit wanita yang menangisi dan sedikit harta peninggalanya.” Hadits riwayat at-Tirmidzi, dan begitu juga ima Ahmad dan Ibnu Majah, dengan sanad hasan. Hadits Ke – 27 Dari Masyruq, beliau berkata kami bertanya – atau aku bertanya – kepada Abdullah – maksudnya adalah Abdullah Ibn Mas’ud – mengenai ayat berikut Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Ali-Imran169. Ibnu Abbas berkata, ketahuilah sesunguhnya aku benar – benar telah menanyakan ayat tersebut kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم, maka beliau bersabda, “ruh-ruh mereka didalam burung-burung berwarna hijau yang memiliki pelita-pelita yang tergantung di arasy, ruh mereka terbang ke surga sesuai kehendak mereka, dan kemudian kembali ke pelita, kemudian Tuahan mereka mendatangi mereka dan berfirman, Apakah ada sesuatu yang kalian inginkan?’, mereka menjawab, adakah lagi yang kami inginkan, sedangkan kami bebas terbang ke surga sekehendak kami’, dan hal tersebut ditanyakan kepada mereka tiga kali, dan ketika mereka menyadari bahwa mereka tidak akan ditinggalkan tidak ditanya lagi hingga mereka meminta sesuatu, mereka selanjutnya berkata, Wahai Tuhan kami, kami berharap kiranya Engkau kembalikan ruh kami ke dalam jasad kami, hingga kami terbunuh kembali di jalan-Mu untuk kedua kalinya’, tatkala Allah melihat bahwa mereka tidak memiliki hajat/keinginan lain lagi, maka mereka ditinggalkan tidak ditanya lagi”. Diriwayatkan oleh Muslim, begitu juga oleh at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah. Hadits Ke – 28 Dari Jundub ibn Abdillah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw , “Terdapat seseorang laki-laki dari orang-orang sebelummu yang memiliki luka, kemudian dia mengambil pisau dan melukai tanganya, maka darahnya pun terus mengalir keluar hingga dia meninggal, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, hambaku telah bergegas menemuiku karena ulahnya, maka aku haramkan baginya surga ” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadits Ke – 29 Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasululah saw bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman, Tidak ada bagi hambaku yang beriman balasan dari-Ku, ketika aku ambil orang yang saling dia sayangi kekasihnya dari penduduk dunia, kemudian dia mengharapkan keridhaan Allah balasan pahala dari Alah, kecuali pasti akan Ku balas dengan surga’. Diriwayatkan oleh Bukhari. Hadits Ke – 30 Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman, “Ketika hambaku menyukai untuk bertemu denganku, akupun senang untuk bertemu dengannya, dan ketika hambaku benci untuk bertemu denganku, akupun benci bertemu dengannya” diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Malik.. Dan didalam riwayat Imam Muslim, yang menjelaskan makna hadits tersebut dari Aisyah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw barangsiapa senang bertemu dengan Allah, Allah pun juga senang bertemu dengannya, dan barangsiapa yang benci bertemu dengan Allah, Allah pun juga benci bertemu dengannya. Aku Aisyah pun bertanya, “Wahai Nabi Allah, aku membenci mati ? kita semua membenci kematian”, Rasulullah saw bersabda, “Tidak demikian maksudnya, akan tetapi, seorang mukmin ketika diberikan kabar gembira dengan rahmat Allah, keridloan-Nya dan surga-Nya, maka dia pun senang bertemu dengan Allah, dan Allah pun senang bertemu dengannya, sedangkan orang kafir, ketika diberitakan kepada mereka dengan adzab Allah, dan murka-Nya maka mereka benci bertemu dengan Allah, dan Allah pun juga benci bertemu dengan mereka”. Hadits Ke – 31 Diriwayatkan dari Jundub bahwa Rasulullah saw diberitakan bahwa seseorang berkata, “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni fulan”, dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “siapakah yang telah bersumpah dengan nama-Ku, bahwa aku tidak akan mengampuni fulan, sesungguhnya aku benar-benar mengampuni fulan, dan Aku membatalkan amal-amalmu”, atau seperti perkataan/sabda yang serupa kalimat tersebut. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits Ke – 32 Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi saw, beliau bersabda, seorang laki-laki yang telah berbuat melampau batas atas dirinya sendiri, maka ketika ajalnya akan datang, dia berwasiat kepada anaknya, kemudian dia berwasiat Ketika aku telah mati, bakarlah jasad aku, kemudian hancurkanlah sampai halus, selanjutnya sebarkanlah abu jasad ku di udara di laut, karena, demi Allah seandainya Allah menetapkan kepadaku untuk mengadzabku, Dia akan mengadzabku dengan adzab yang belum pernah ditimpakan kepada seorangpun selainku. Maka mereka melakukan apa yang diwasiatkan kepadanya. Kemudian Allah berfirman kepada bumi, Kumpulkanlah apa yang telah kamu ambil, maka ketika lelaki itu berdiri dibangkitkan kembali, selanjutnya Allah berfirman, “Apa yang mendorongmu untuk melakukan perbuatan tersebut?”, lelaki itu menjawab, “karena aku takut خشي kepada-Mu wahai Tuhanku, dalam kalimat lain karenat aku takut kepada-Mu dengan menggunakan خائف ”. maka Allah pun mengampuni lakilaki tersebut disebabkan hal tersebut karena rasa takut kepada Allah. Diriwayatkan oleh Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari, an-Nasa’i dan Ibn Majah. Hadits Ke – 33 Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi saw, salah satu dari yang di wahyukan dari Tuhannya Azza wa Jalla, adalah sabdanya, “telah berbuat dosa seorang hamba dengan suatu perbuatan maksiat/dosa, kemudian dia berkata, Ya Tuhanku ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, hambaku telah berbuat dosa dengan suatu perbuatan dosa, dan dia mengetahui bahwa Tuhannya maha mengampuni dosa dan menghukum perbuatan dosa.’, kemudian hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan kemudian berdoa lagi yaitu Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, hambaku melakukan perbuatan dosa, dan dia mengetahui bahwa Tuhannya mengampuni dosa dan mengadzab perbuatan dosa’. Kemudian hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan kemudian berdoa kembali yaitu Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku, maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, hambaku telah berbuat dosa, dan dia tahu , dia memiliki Tuhan yang Mengampuni dosa dan mengadzab perbuatan dosa. Lakukanlah apa yang kamu kehendaki, karena aku benar-benar telah mengampunimu’ ”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari. Hadits Ke – 34 Diriwayatkan dari Anas beliau berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai anak cucu Adam, sesungguhnya bagimu apa yang kamu pintakan kepadaku dan kamu mohonkankepadaku, aku mengampunimu atas apa yang ada padamu dan aku tidak memperdulikannya berapa besar dan banyak dosa yang ada padamu, wahai anak adam, seandainya engkau datang denga dosa-dosamu sebanyak awan di langit, kemudian engkau memohon ampunanku, maka aku mengampunimu, wahai anak cucu Adam, sesungguhnya seandainya engkau datang kepadaku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemuiku dengan tanpa menyekutukanku sama sekali, maka kutemui engkau dengan ampunan sejumlah itu pula”. Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan begitu juga oleh Imam Ahmad, dan sanadnya Hasan. Hadits Ke – 35 Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda, Tuhan kita Subhanahu wa ta’ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, kemudian berfirman, “Barangsiapa berdoa kepadaku, akan aku kabulkan, dan barangsiapa meminta kepadaku, maka akan aku beri, dan barangsiapa memohon ampunanku, maka aku ampuni”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Malik, Imam Tirmidzi dan Abu Dawud, dan dalam riwayat Muslim, dengan tambahan Allah turun di langit dunia hingga terbitnya fajar. Hadits Ke – 36 Diriwayatkan dari Anas dari Nabi saw, beliau bersabda orang-orang yang beriman berkumpul pada hari kiamat, kemudian berkata, “Hendaknya kita memohon pertolongan kepada Tuhan kita”, kemudian mereka mendatangi nabi Adam dan berkata, “Engkau adalah ayah umat manusia, Allah Subhanahu wa ta’ala telah menciptamu dengan Tangan-Nya, dan telah bersujud kepadamu para Malaikat, dan engkau telah Diajarkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala namanama segala sesuatu, maka mintakanlah pertolongan bagi kita kepada Tuhanmu, sehingga kita bias beristirahat dari tempat kita ini”, Nabi Adam menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian memintakan pertolongan kepada Allah,” dan kemudian Nabi Adam menyebutkan kesalahankesalahannya, dan diapun merasa malu kepada Allah, untuk memintakan pertolongan, kemudian dia berkata, “Pergilah menemui Nuh, karena sesungguhnya dia adalah Rasul pertama yang diutus Allah kepada penduduk bumi”, kemudian mereka pun mendatangi nabi Nuh, maka Nuh pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian dia menyebutkan kesalahannya yang mempertanyakan sesuatu yang dia tidak ada pengetahuan tentangnya, karena itu dia merasa malu untuk memintakan pertolongan, kemudian Nabi Nuh berkata, “Temuilah Kekasih Allah Yang Maha Pengasih Khalilullah/Khalilurrahman, Nabi Ibrahim merekapun menemuinya. Nabi Ibrahim pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian beliau berkata, “Temuilah Musa, seogan hamba yang Allah bercakap denganya, dan diturunkan kepadanya Taurat”, merekapun menemui nabi Musa dan beliaupun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian beliau menyebutkan kesalahannya yang telah membunuh seorang manusia untuk menyelamatkan diri yang lain. Dan beliau merasa malu kepada Tuahnnya. Kemudian Nabi Musa berkata, “Temuilah Isa, hamba Allah dan Rasul-Nya, kalimat Allah dan Ruhullah”, kemudian mereka pun menemui nabi Isa Nabi Isa pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian, temuilah Muhammad, seorang hamba Allah yang telah diampuni dosa-dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang”, maka merekapun menemuiku Nabi Muhammad saw, maka akupun berangkat menemui Allah sehingga meminta izin kepada Tuhanku maka Dia memberikan izin kepadaku. Dan ketika aku melihat Tuhanku, akupun jatuh bersujud, dan Dia pun membiarkanku selama yang dikehendaki-Nya, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Angkatlah kepalamu, dan mintalah, aku akan berikan yang kau pinta, dan berkatalah, maka perkataanmu akan didengarkan, dan mintakanlah syafa’at dan syafa’atmu akan dikabulkan”, maka akupun mengangkat kepalaku, dan aku memuji Allah dengan segenap pujian yang telah Allah beritahu kepadaku, kemudian aku memberikan syafa’at dan Allah menetapkan bagiku batasan jumlah orang yang dapat diberi syafa’at, kemudian mereka semua dimasukkan ke dalam surga. Kemudian aku kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta’ala, dan ketika aku melihat Tuhanku aku pun jatuh bersujud sebagaimana sebelumnya. Kemudian aku memberikan syafa’at dan Allah Subhanahu wa ta’ala menetapkan bagiku batasan jumlah orang yang diberi syafa’at, maka mereka semua kemudian dimasukkan ke dalam surga. Kemudian aku kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta’ala untuk ketiga, keempat, hingga aku berkata, “Tidak tersisa di dalam neraka kecuali orang-orang yang telah ditetapkan di dalam al-Qur’an, dan orang-orang yang ditetapkan kekal di dalamnya.” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dan di dalam riwayat yang lain oleh Imam Bukhari, dengan tambahan Nabi saw bersabda dikeluarkan dari api neraka, seseorang yang pernah berkata laa ilaha ilallah , dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji jagung, dan kemudian juga dikeluarkan dari api neraka, seseorang yang pernah berkata laa ilaha ilallah dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum, dan juga dikeluarkan dari neraka seseorang yang pernah berucap laa ilaha ilallah dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji sawi atau seberat atom/dzarrah. Hadits Ke – 37 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, telah berfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, “Aku telam mempersiapkan bagi hambaku yang shalih, surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas di benak manusia”, abu hurairah selanjutnya berkata, maka bacalah jika kamu kehendaki “seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu bermacam – macam nikmat yang menyedapkan pandangan mata”.[QS. As- Sajdah17] Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim serta Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah. Hadits Ke – 38 Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, ketika Allah menciptakan surga dan neraka, Dia mengutus Jibril untuk melihat neraka, dan kemudian berfirman Lihatlah apa yang ada di dalamnya, dan kenikmatan yang aku janjikan kepada penghuninya di dalamnya. Rasulullah saw melanjutkan Kemudia Jibril datang ke surga dan melihat di dalamnya dan pada kenikmatan yang disiapkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada para penghuninya di dalamnya, kemudian Rasulullah saw mengatakan kemudian Jibril kembali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, “Demi kemulyaan-Mu, tidak seorangpun yang mendengar tentangnya, kecuali akan memasukinya”. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk menyelimuti/melingkupi surga dengan perkara-perkara yang dibenci berbagai kesulitan, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman kepada Jibril kembalilah ke surga, dan lihatlah apa yang telah aku persiapkan untuk para penghuninya di dalamnya. Rasulullah saw melanjutkan, “kemudian kembalilah Jibril ke surga, maka ketika dia sampai di sana, benar-benar surga telah terlingkupi dengan berbagai kesulitan, kemudia Jibril kembali menemui Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, Demi Kemulyaan-Mu, aku benar-benar kuatir, bahwa tidak akan seorangpun masuk ke dalamnya’. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, Pergilah ke neraka, dan lihatlah di dalamnya, dan perhatikan terhadap apa yang aku persiapkan bagi para penghuninya’. kemudian ketika Jibril sampai di neraka, dia melihat neraka terdiri dari beberapa tingkatan, yang satu di bawah yang lain, kemudian dia kembali menemui Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, Demi Kemulyaan-Mu, Tidak seorangpun yang mendengar tentangnya akan memasukinya’. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk menyelimuti/melingkupi Neraka dengan syahwat/kesenangan, dan kemudian berfirman kepada Jibril, Kembalilah ke Neraka’, kemudian Jibril pun kembali ke Neraka, dan kemudian berkata, Demi Kemulyaan-Mu, hamba benar-benar kuatir, tidak seorangpun terbebas kecuali akan memasukinya’” Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau berpendapat hadits ini berdrajat hasan shahih begitu juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibn Majah Hadits Ke – 39 Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudri dari Nabi saw, beliau bersabda, “surga dan neraka berdebat, kemudian neraka berkata bagianku aku dimasuki orang-orang yang suka menindas dan sombong’, dan surga berkata, bagianku orang-orang yang lemah dhu’afa dan orang-orang miskin’, maka Allah memberi keputusan diantara mereka, Sesungguhnya engkau surga adalah kasih sayangku, denganmu aku kasihi siapa saja yang aku kehendaki, dan engkau neraka adalah adzabku, dengamu aku mengadzab siapa saja yang aku kehendaki, dan bagi kamu berdua, akulah yang menentukan isinya’”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan juga oleh Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi Hadits Ke – 40 Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudri beliau berkata, telah bersabda Nabi saw, sesungguhnya Allah berfirman kepada semua penduduk surga, “Wahai para penghuni surga”, mereka menjawab, “Kami datang memenuhi panggilanmu wahai Tuhan kami dan kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu”, Allah berfirman, “Apakah kalian Ridlo/puas terhadap segala nikmat- Ku ?”, mereka menjawab, “apakah lagi yang membuat kami tidak ridlo wahai Tuhanku, sedangkan engkau benar-benar telah memberikan nikmat yang tidak engkau berikan kepada seorang lainpun dari makhlukmu”, kemudian Allah berfirman, “maukah kalian aku berikan nikmat yang lebih baik dari itu semua?”, mereka menjawab, “Wahai Tuhanku, nikmat yang mana lagikah yang lebih utama dari nikmat itu semua?”, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Aku melimpahkan kepadamu keridloanku, maka tidak akan ada lagi kemurkaanku pada kalian setelah ini, selamanya”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim dan Imam Tirmidzi. “Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan” QS. An-Najm 4 AlfaqihAbu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran Cukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai peneranganIlustrasi berdoa di dalam Masjid. Foto REUTERS/Jorge Silva Islam mengenal hadits sebagai sumber hukum kedua setelah Alquran. Ada banyak jenis hadits yang tercatat dalam riwayat dan salah satunya adalah hadits bahasa, hadits ini berasal dari kata “qudus” yang artinya suci. Dinamakan demikian karena perkataan ini dinisbatkan kepada Allah SWT yang menyandang gelar al-Quddus, Dzat Yang Maha qudsi disebut juga hadits illahi dan hadits rabbani. Menurut Ali Al-qari, hadits qudsi adalah pesan dari Allah Swt yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW dan diriwayatkan kepada perawi atau narasumber buku 40 Hadits Qudsi Pilihan oleh Ezzeddin Abidin, secara umum, hadits qudsi menjelaskan tentang perkara uluhiyyah dan ubudiyyah serta menguraikan batas-batasnya. Nah, berikut kumpulan hadits qudsi yang bisa Anda Hadits QudsiHadist qudsi adalah hadits yang maknanya berasal dari Allah dan lafadznya dari Rasulullah. Dikutip dari Memahami Ilmu Hadits karya Asep Herdi, jumlah hadits qudsi sekitar 400 buah yang tersebar dalam tujuh kitab induk pria muslim sedang berdoa. Foto Shutter StockMengutip buku Hadis Qudsi oleh Imam Nawawi dan Imam Qathalani, berikut kumpulan hadits qudsi yang bisa Anda renungi1. Hadits tentang berbaik sangka kepada AllahDiriwayatkan dari Abu Hurairah, dia mengatakan, Rasulullah bersabda, Allah berkata"Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan, Aku bersamanya ketika dia mengingat Aku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya pada diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku di suatu golongan, maka Aku mengingatnya pada golongan yang lebih baik lagi. Apabila dia mendekat kepadaku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta. Apabila dia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.”2. Hadits tentang kedermawanan AllahDiriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, Allah berkata“Apabila seorang hamba-Ku ingin melakukan satu perbuatan buruk, maka janganlah kalian para malaikat menuliskannya hingga dia melakukannya, Apabila dia melakukannya maka tulislah sepadan dengan keburukannya. Apabila dia meninggalkannya tidak jadi melakukannya, maka tulislah baginya satu buah kebaikan. Apabila seorang hamba-Ku ingin melakukan satu ketsaikan, tetapi tidak melaksanakannya, maka tulislah baginya satu buah kebaikan. Apabila dia melakukannya, maka tulislah baginya sepuluh kali lipat kebaikannya hingga tujuh ratus kali lipat”Ilustrasi pria muslim sedang berdoa. Foto Shutter Stock3. Hadits tentang keutamaan orang yang memujiDari Abdullah bin Umar bahwasanya Rasulullah menceritakan kepada para sahabat,"Sesungguhnya salah seorang hamba Allah berkata, Wahai Tuhanku, hanya bagi-Mu segala puji yang layak atas kemuliaan Wajah-Mu dan keagungan kerajaan-Mu.' Ucapan ini miembuat kedua malaikat merasa sangat berat, keduanya tidak tahu bagaimana harus menuliskannya. Keduanya lalu naik ke langit dan berkata, Wahai Tuhan kami, sesungguhnya hamba-Mu mengatakan suatu perkataan yang kami tidak tahu harus bagaimana menuliskannya? Allah bertanya-padahal sebenarnya Allah tahu apa yang dikatakan oleh hamba-Nya-'Apa yang dikatakan hamba-Ku?' Keduanya berkata, Wahai Tuhanku, sesungguhnya hamba itu mengatakan, Wahai Tuhanku, hanya bagi-Mu segala puji yang layak atas kemuliaan Wajah-Mu dan keagungan kerajaan-Mu." Allah selalu berkata kepada kedua malaikat tersebut, Tulislah oleh kalian berdua apa yang dikatakan oleh hamba-Ku itu hingga nanti ia bertemu dengan-Ku. Selanjutnya Aku yang akan memberi balasan atas apa yang diucapkannya itu."4. Hadits larangan menyekutukan AllahDari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman“Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu, maka siapa yang beramal lalu dia persekutukan Aku dengan yang lain dalam amalan tersebut, Aku tinggalkan dia bersama sekutunya.”5. Hadits laranggan zalim terhadap AllahDari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman"Hai hambaku sesungguhnya aku mengharamkan dzalim terhadap diriku dan aku jadikannya haram diantara kalian, maka janganlah saling mendzalimi." MuslimApa yang dimaksud dengan hadits qudsi?Berapa jumlah hadits qudsi?Apa isi bahasan dalam hadits qudsi?Makaakan Aku tenangkan jiwa dan ragamu, Dan engkau menjadi orang terpandang di sisi-Ku Dan jika engkau tidak ridha terhadap pembagian-Ku, Maka Demi Kemuliaan dan Keperkasaan-Ku, Sungguh akan aku bebankan engkau dengan dunia, Engkau terseok-seok laksana hewan melata di permukaan bumi,
الحديث القدسي Hadits Qudsi A. Pengertian Hadits Qudsi Hadits itu identik dengan Rasulullah Saw. Sementara qudsi itu merujuk pada Dzat Allah Yang Maha Suci. Karena qudsi artinya suci, dan yang benar-benar suci hanya Allah Swt. Hadits Qudsi adalah firman Allah, tapi dengan susunan redaksi dari Rasulullah. Maknanya dari Allah, tapi lafaznya dari Rasulullah. Jadi hadits qudsi itu merupakan firman Allah, tapi masuk dalam himpunan kitab hadits, bukan al-Qur’an. Para ulama mendefinisikan hadits qudsi sebagai berikut الحديث القدسيّ هو ما رواه النبي عليه الصلاة والسلام عن الله عزّ وجل “Hadits Qudsi yaitu semua informasi yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. dari Allah Azza wa Jalla.” *** B. Contoh Hadits Qudsi Berikut ini kami sampaikan beberapa contoh hadits qudsi 1. Contoh hadits qudsi yang shahih عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى وَأَنَا مَعَهُ إِذَا دَعَانِى Dari Abu Hurairah, ia berkata Rasulullah Saw. bersabda Allah berfirman “Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Dan aku bersamanya, bila dia berdoa pada-Ku.” HR. Muslim * 2. Contoh hadits qudsi yang shahih عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ قَالَ اللَّهُ أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad Saw. beliau bersabda Allah berfirman “Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shaleh apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, yang tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.” HR. Bukhari. * 3. Contoh hadits qudsi yang shahih عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِى أَمْلأْ صَدْرَكَ غِنًى وَأَسُدَّ فَقْرَكَ وَإِلاَّ تَفْعَلْ مَلأْتُ يَدَيْكَ شُغْلاً وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ Dari Abu Hurairah, Dari Nabi Muhammad Saw. beliau bersabda Allah Ta’ala berfirman “Wahai anak Adam, habiskanlah waktu dan tenagamu untuk beribadah pada-Ku. Niscaya aku penuhi dadamu dengan kecukupan dan aku penuhi seluruh kebutuhanmu. Bila tidak engkau lakukan, maka akan Aku penuhi dirimu dengan kesibukan, dan Aku tidak akan memenuhi kebutuhanmu.” HR. Tirmidzi * 4. Contoh hadits qudsi yang dha’if عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالىَ عَنْهُ قَاْلَ اللَّهُ تَعَالَى أَحَبُّ مَا تَعَبَّدَنِي عَبْدِي إليَّ النُّصْحُ لِي Dari Abu Umamah radhiyallahu anhu, dia berkata Allah Ta’ala berfirman “Ibadah yang paling Aku cintai dari hamba-Ku adalah nasihat untuk-Ku.” HR. Ahmad *** C. Perbedaan Hadits Qudsi dan al-Qur’an Terdapat beberapa perbedaan antara hadits qudsi dan al-Qur’an. Yaitu 1. Al-Qur’an itu, makna dan redaksinya dari Allah. Hadits qudsi, maknanya dari Allah, redaksinya dari Rasulullah Saw. 2. Al-Qur’an merupakan mukjizat. Hadits qudsi bukan mukjizat. 3. Al-Qur’an diriwayatkan secara mutawatir. Hadits qudsi ada yang mutawatir dan ada yang ahad. 4. Membaca al-Qur’an merupakan ibadah mahdhah, sehingga disunnahkan untuk membacanya dalam keadaan punya wudhu. Membaca hadits qudsi bukan merupakan ibadah mahdhah, sehingga tidak ada ketentuan khusus untuk membacanya. Itulah beberapa perbedaan antara al-Qur’an dan hadits qudsi. *** D. Perbedaan Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi Hadits qudsi merupakan bagian dari hadits. Bukan bagian dari al-Qur’an. Namanya saja hadits, tapi qudsi. Kata hadits dinisbahkan pada Nabi. Kata qudsi dinisbahkan pada Allah. Karena hadits, meskipun qudsi, maka ada yang shahih dan ada yang dha’if. Perbedaannya Hadits Qudsi merupakan firman Allah. Sedangkan Hadits Nabawi merupakan sabda Rasulullah Saw. *** E. Kedudukan Hadits Qudsi Berdasarkan penjelasan di atas, maka bisa dikatakan, bahwa hadits qudsi itu lebih mulia daripada hadits biasa hadits nabawi. Namun hadits qudsi kedudukannya berada di bawah ayat-ayat al-Qur’an. Karena al-Qur’an itu mukjizat, sementara hadits qudsi bukan mukjizat. Silakan baca pula Hadits Pengertian dan Beberapa Pertanyaan *** F. Status Hadits Qudsi Belum Tentu Shahih Karena dinisbahkan kepada Allah, banyak orang mengira bahwa hadits qudsi itu pasti shahih. Namun anggapan demikian adalah tidak benar. Tidak semua hadits qudsi itu shahih. Jadi ada hadits qudsi yang shahih dan ada hadits qudsi yang dha’if. Untuk menentukan apakah sebuah hadits itu shahih atau dha’if, kita harus kembali kepada pengertian hadits shahih, yaitu – Sanadnya bersambung. – Semua perawinya adil. – Semua perawinya dhabith. – Tidak mengandung syadz. – Tidak mengandung illah. *** G. Jumlah Hadits Qudsi Jumlah hadits qudsi itu tidak terlalu banyak. Hanya sekitar 200 hadits. Dibandingkan hadits nabawi, tentu sangat sedikit. Karena hadits nawabi ada sekitar satu juta. *** H. Kitab Hadits Qudsi Ada beberapa kitab yang secara khusus berisi hadits-hadits qudsi, di antaranya Ahadits Qudsiyah Arba’iniyah, disusun oleh Syeikh Ali bin Sulthan Muhammad Abu Hasan Nuruddin Mula Harawi Qari wafat tahun 1014 H. Ittihaf Sunniyah bi Ahadits Qudsiyah, disusun oleh Syeikh Zainuddin Muhammad bin Taj Arifin bin Ali Manawi Qahiri wafat tahun 1031 H. Shahih Musnad min Ahadits Qudsiyah, disusun oleh Syeikh Abu Abdillah Musthafa bin Adawi Syalbayah Misri. Semua kitab tersebut tersedia dalam software kitab Maktabah Syamilah. Ketiga kitab itu sangat bagus, dan sudah ditata sesuai temanya masing-masing. *** Penutup Dari penjelasan di atas, kita bisa mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut Hadits qudsi adalah firman Allah, namun tidak termasuk dalam himpunan ayat-ayat al-Qur’an. Karena maknanya dari Allah, lafaznya dari Rasulullah. Hadits qudsi itu ada yang mutawatir, ada yang shahih, dha’if, bahkan palsu. Sama dengan hadits pada umumnya yang juga demikian. Meskipun firman Allah, hadits qudsi bukan mukjizat. Karena dia hadits, bukan al-Qur’an. Hadits qudsi tidak boleh digunakan sebagai pengganti ayat-ayat al-Qur’an dalam shalat. Hadits qudsi bisa kita peroleh dalam kitab-kitab hadits. Demikian penjelasan ini kami sampaikan, semoga ada manfaatnya bagi kita semua. _______________________________ Sumber bacaan Kitab Mabahits fi Ulumil Hadits, Syeikh Manna’ al-Qatthan, rahimahullah. Kitab Taisir Musthalah al-Hadits, Syeikh Mahmud ath-Thahhan, rahimahullah. Artikel Ta’rif al-Hadits al-Qudsi,
Sesungguhnyahadis-hadis qudsi ini memiliki dua dimensi cahaya (ilmu) yaitu cahaya kalam ilahi (dimensi ketuhanan) dan cahaya tutur kata Muhammad (dimensi kemanusiaan), oleh karena itu ia menilai, orang yang banyak mem baca hadis qudsi dan berusaha memahaminya akan merasakan efek ruhaniah khusus yang mampu menggetarkan hatinya. (hlm. vii)
Jakarta - Ada banyak nasihat tentang kehidupan yang termuat dalam hadits qudsi. Nasihat ini bisa dijadikan muhasabah atau evaluasi diri sebelum datangnya qudsi disebut juga dengan hadits ilahi dan hadits rabbani. Mengutip buku Ulumul Hadits karya Abdul Majid Khon, dinamakan qudsi suci, ilahi Tuhan, dan rabbani ketuhanan karena ia bersumber dari Allah yang mahasuci dan dinamakan hadits karena Nabi memberitakannya berdasarkan wahyu Allah Al Ghazali merangkum sejumlah nasihat kehidupan yang berasal dari hadits qudsi dalam kitabnya yang berjudul al-Mawaidz fi al-Ahadits al-Qudsiyah. Kitab ini diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Bahrudin Achmad dengan judul Nasihat Kehidupan dalam Hadits Qudsi. Berikut di antara firman Allah SWT 1. Wahai manusia! Aku heran pada orang yang yakin akan kematian, tapi ia hidup Aku heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi ia asik mengumpulkan dan menumpuk harta Aku heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa Aku heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat, tapi ia menjalani kehidupan dengan Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia Aku heran pada orang alim pada lisannya, akan tetapi bodoh dalam soal hati moral.7. Aku heran pada orang yang bersuci dengan air, sementara batinnya masih tetap Aku heran pada orang yang sibuk, mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya Ketahuilah, bahwa suatu hari kalian akan dikumpulkan kelompok demi kelompok. Berdiri di hadapan Tuhan Yang Maha Pemurah baris demi baris. Membaca buku catatan amalmu huruf demi huruf. Dan kalian akan ditanya tentang apa yang pernah kalian lakukan secara rahasia atau Wahai anak cucu Adam! Aku tidak menciptakan api neraka kecuali untuk orang-orang kafir, penyebar fitnah, yang tidak berbakti kepada orang tuanya. Yang suka pamer, yang menolak membayar zakat, orang yang berzina, yang suka makan harta riba, yang suka meminum minuman keras yang memabukkan. Orang yang berbuat zalim kepada anak yatim, orang upahan yang curang, orang yang meratapi kematian, dan untuk setiap orang yang menyakiti مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ٧٠"Kecuali, orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, Allah mengganti kejahatan mereka dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." QS Al Furqan 70Oleh karena itu, berbelas kasihanilah engkau pada dirimu sendiri, wahai hamba-Ku. Karena badanmu itu sangat lemah, sedangkan perjalanan sangat jauh, beban bawaan sangat berat. Jembatan itu sangat halus, dan Sang Pengawas itu Maha Melihat dan Sang Hakim yang membuat keputusan adalah Tuhan semesta Wahai manusia! Bagaimana mungkin engkau mendambakan dunia yang fana yang akan menghilang, dan kehidupan yang sangat Wahai anak cucu Adam! Harta itu adalah harta-Ku, sedangkan engkau adalah hamba-Ku. Maka engkau tidak akan mendapat suatu manfaat dari harta-Ku selain apa yang engkau makan, lalu hilang menjadi kotoran. Atau engkau pakai, lalu menjadi usang. Atau engkau sedekahkan, lalu menjadi kekal abadi Ada tiga hal di antara Aku dan engkau; satu milik-Ku, satu milikmu dan yang satu di antara diri-Ku dan di antara dirimu bersama. Yang menjadi milik-Ku adalah rohmu. Yang menjadi milikmu adalah amalmu. Dan yang menjadi di antara diri-Ku dan dirimu, yaitu dari dirimu doa, dan dari diri-Ku adalah mengabulkan Wahai anak cucu Adam! Berhati-hatilah dalam semua urusan dunia dan akhiratmu, dan lapangkanlah hatimu menerima apa adanya, engkau pasti akan melihat-Ku. Beribadahlah kepada-Ku, engkau pasti akan kembali kepada-Ku. Carilah Aku, pasti engkau akan bertemu Wahai anak cucu Adam! Jika engkau berperilaku seperti para penguasa yang masuk neraka karena keculasan. Atau orang Arab yang masuk neraka karena maksiat. Atau para ulama yang masuk neraka karena hasad dengki. Atau para pedagang yang masuk neraka karena pengkhianatan. Atau para penganut aliran jabariah yang masuk neraka karena kejahilannya. Atau para pekerja dan ahli ibadah yang masuk neraka karena suka pamernya. Atau orang kaya yang masuk neraka karena kesombongannya. Atau orang fakir miskin yang masuk neraka karena kebohongannya. Lantas di mana orang-orang yang mengharapkan masuk surga? Simak Video "Polisi Duga Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Mati Lemas-Kekerasan Seks" [GambasVideo 20detik] kri/erd
Haditsqudsi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wasllam dari Tuhannya ta'ala. [7] Dengan demikian, hadits qudsi juga merupakan firman Allah ta'ala yang maknanya disampaikan kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, namun redaksi yang disampaikan dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam. Contoh hadits qudsi :
Hadits Qudsi adalah hadits yang berisi firman Allah SWT makna hadist ini adalah dari Allah SWT, sedangkan kalimatnya adalah dengan redaksi Rasulullah saw. Hadits Ke – 1 Diriwayatkan dari Abi Hurairah dia berkata; telah bersabda Rasulullah saw “Ketika Allah menetapkan penciptaan makhluk, Dia menuliskan dalam kitab-Nya ketetapan untuk diri-Nya sendiri Sesungguhnya rahmat-Ku kasih sayangku mengalahkan murka-Ku” diriwayatkan oleh Muslim begitu juga oleh al-Bukhari, an-Nasa-i dan Ibnu Majah Hadits Ke – 2 Diriwayatkan dari Abi Hurairah bahwasanya Nabi saw bersabda, telah Berfirman Allah ta’ala Ibnu Adam anak-keturunan Adam/umat manusia telah mendustakanku, dan mereka tidak berhak untuk itu, dan mereka mencelaku padahal mereka tidak berhak untuk itu, adapun kedustaannya padaku adalah perkataanya, “Dia tidak akan menciptakankan aku kembali sebagaimana Dia pertama kali menciptakanku tidak dibangkitkan setelah mati”, aadpun celaan mereka kepadaku adalah ucapannya, “Allah telah mengambil seorang anak, padahal Aku adalah Ahad Maha Esa dan Tempat memohon segala sesuatu al-shomad, Aku tidak beranak dan tidak pula diperankkan, dan tidak ada bagiku satupun yang menyerupai”. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga oleh an-Nasa-i Hadits Ke – 3 Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid al-Juhniy beliau berkata, Rasulullah saw memimpin kami shalat shubuh di Hudaibiyah, diatas bekas hujan yang turun malamnya, tatkala telah selesai, Nabi saw menghadap kepada manusia jama’ah para shahabat, kemudian beliau bersabda, “Tahukah kalian apa yang telah difirmankan Tuhan kalian?”, para sahabat berkata, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”, Rasulullah bersabda, “Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman Pagi ini ada sebagian hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, adapun orang yang mengatakan, kami telah dikaruniai hujan sebab keutamaan Allah fadlilah Allah dan kasih sayang-Nya rahmat-Nya, maka mereka itulah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang – bintang’; dan adapun yang berkata, kami telah dikaruniai hujan sebab bintang ini dan bintang itu, maka mereka itulah yang kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang – bintang’ ”. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga oleh an-Nasa-i Hadits Ke – 4 Diriwayatkan dari Abi Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, “Allah Telah Berfirman,’Anak – anak adam umat manusia mengecam waktu; dan aku adalah Pemilik Waktu; dalam kekuasaanku malam dan siang’ ” Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan begitu juga Muslim. Hadits Ke – 5 Diriwayatkan dari Abi Hurairah beliau berkata, Telah bersabda Rasulullah saw “Telah berfirman Allah tabaraka wa ta’ala Yang Maha Suci dan Maha Luhur, Aku adalah Dzat Yang Maha Mandiri, Yang Paling tidak membutuhkan sekutu; Barang siapa beramal sebuah amal menyekutukan Aku dalam amalan itu, maka Aku meninggalkannya dan sekutunya” Diriwayatkan oleh Muslim dan begitu juga oleh Ibnu Majah Hadits Ke – 6 Diriwayatkan dari Abi Hurairah beliau berkata, Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya salah seorang yang pertama di hisab di hari kiamat adalah seorang lakilaki yang mati syahid gugur dalam peperangan; kemudian disebutkan baginya semua kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepadanya, dan dia mebenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa ta’ala bertanya kepadanya, Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat itu?’, lelaki itu menjawab, Aku berperang untuk-Mu hingga aku syahid’; Allah menjawab, “Kamu berdusta, akan tetapi sesungguhnya engkau berperang agar orang menyebutmu pemberani, dan orang – orang telah menyebutkan demikian itu, kemudian diperintahkan malaikat agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan dilemparkan kedalamnya”. Dan selanjutnya adalah seorang laki – laki yang mempelajari ilmu dan mengamalkannya serta dia membaca al-Quran, kemudian dia didatangkan, kemudian disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan kepadanya dan dia membenarkannya. Kemudian Allah bertanya, Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?’ lelaki itu menjawab, Aku mencari ilmu dan engamalkannya/mengajarkannya, dan aku membaca al-Quran karena-Mu’. Allah berfirman, “kamu berdusta, akan tetapi kamu mencari ilmu itu agar disebut sebagai alim orang yang berilmu, dan kamu membaca al-Quran agar orang menyebutmu qari’, dan kamu telah disebut demikian itu alim & qari’” kemudian diperintahkan malaikat kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan di masukkan kedalam neraka” Dan selanjutnya seorang laki – laki yang diluaskan rizkinya oleh Allah. Dan dikaruniai berbagai harta kekayaan. Kemudian dia dihadapkan, dan disebutkan nikmat – nikmat yang diberikan kepadanya, dan dia membenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?”, lelaki itu menjawab, “Tidaklah aku meninggalkan jalan yang aku cintai selain aku menginfakkan hartaku untuk-Mu”; Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Kamu berdusta, tetapi kamu melakukan itu semua agar orang menyebutmu dermawan, dan kamu telah disebut demikian”. Kemudian diperankkan malaikat kepadanya, agar dia diseret di atas wajahnya, hingga sampai dineraka dan dimasukkan kedalam neraka. HR. Muslim dan begitu juga at-Tirmidzi dan an-Nasai Hadits Ke – 7 Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir beliau berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tuhanmu bangga terhadap seorang pengembala kambing, yang berada di atas gunung/bukit, dia mengumandangkan adzan untuk sholat dan mengerjakan sholat, kemudian Allah azza wa jalla Yang Maha Perkasa dan Maha Luhur berfirman, Lihatlah hambaku ini, dia mengumandangkan adzan dan menegakkan sholat iqomat karena takut kepada-Ku, maka sesungguhnya Aku telah mengampuni hambaku ini, dan Aku akan memasukkannya kedalam surga’” Diriwayatkan oleh an – Nasai dengan sanad yang shahih. Hadits Ke – 8 Diriwayatkan dari Abi Hurairah Bahwasanya nabi saw bersabda, “Barangsiapa mengerjakan sholat dengan tanpa mebaca, di dalam sholatnya, umm al-Quran surah al-Fatihah, maka sholatnya kurang diucapkan beliau tiga kali, sebagai penegasan, tidak sempurnalah sholatnya.” kemudian disampaikan kepada Abi Hurairah, sesungguhnya kami berada di belakang imam, maka beliau berkata, bacalah dengannya ummum Quran untuk dirimu sendiri sebagai makmum tetap membaca al-fatihah, karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Allah azza wa jalla berfirman, Aku membagi sholat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Dan bagi hamba-Ku apa yang dia mohonkan, maka ketika hambaku berkata Segala Puji Hanya Bagi Allah, Tuhan semesta alam Allah azza wa jalla berfirman, Hambaku telah memuji-Ku, dan ketika seorang hamba berkata, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Allah azza wa jalla berfirman, Hambaku telah memujiku’, dan ketika seorang mengucapkan, Yang Menguasai di Hari Pembalasan, Allah berfirman, Hambaku telah memuliakan Aku’ – dan Abu Hurairah pernah mengatakan dengan redaksi, Hambaku telah berserah diri kepadaku’, dan ketika seseorang berkata, Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, ini adalah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya’, dan ketika seseorang berkata, Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. , Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, Ini adalah bagi hambaku, dan bagi hambaku apa yang dia pinta ” diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan begitu juga oleh Imam Malik, Imam Tirmidzi, dan ImamAbu Dawud, Imam Nasai dan Imam Ibnu Majah Hadits Ke – 9 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah , “Sesungguhnya perkara/amal seorang hamba yang dihisab pertama kali adalah shalatnya. Seandainya shalatnya baik, maka benar-benar paling beruntung dan paling sukses, dan seandainya sholatnya buruk, maka dia benar-benar akan kecewa dan merugi, dan seandainya kurang sempurna shalat fardlunya, Allah azza wa jalla berfirman, lihatlah apakah bagi hambaku ini ada amal sholat sunnah mempunyai sholat sunnah yang bisa menyempurnakan sholat fardlunya,’ kemudian begitu juga terhadap amal-amal yang lainnya juga diberlakukan demikian ” Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan begitu juga oleh Abu Dawud dan Imam An-Nasai dan Ibn Majah serta Imam Ahmad. Hadits Ke – 10 Diriwayatkan dari Abi Hurairah dari Nabi saw, beliau bersabda, ”Allah Azza wa Jalla berfirman, Puasa itu untukku, dan Aku yang akan memberikan ganjarannya, disebabkan seseorang menahan syahwatnya dan makannya serta minumnya karena-Ku, dan puasa itu adalah perisai, dan bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan, yaitu kebahagian saat berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya, dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah, daripada bau minya misk/kesturi’ ” Hadits riwayat al-Bukhari, dan begitu juga oleh imam Muslim, dan Imam Malik, dan Tirmidzi dan an-Nasai serta Ibnu Majah. Hadits Ke – 11 Diriwayatkan dari Abi Hurairah sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Allah Subhanahuwa ta’ala berfirman, berinfaklah wahai anak adam, jika kamu berbuat demikian Aku memberi infak kepada kalian”. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim Hadits Ke – 12 Diriwayatkan dari Abu Mas’ud al-Anshari beliau berkata, telah bersabda Rasulullah , saw “Ada seorang lelaki sebelum kalian yang dihisab, dan tidak ditemukan satupun kebaikan ada padanya kecuali bahwa dia adalah orang yang banyak bergaul dengan manusia, dan dia orang yang lapangberkecukupan, serta dia memerintahkan kepada pegawai-pegawainya untuk membebaskan orang-orang yang kesulitan dari membayar hutang, kemudian Rasulullah bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,’Kami *Allah lebih berhak untuk berbuat itu daripada dia, oleh karena itu bebaskan dia’ ” Hadits riwayat Muslim, begitujuga oleh al-Bukhari dan an-Nasai. Hadits Ke – 13 Diriwayatkan dari Adiy ibn Hatim beliau berkata, ketika aku sedang berada disamping Rasulullah saw, kemudian datanglah dua orang laki-laki, salah satunya mengadukan tentang kemiskinan, dan lelaki yang lainnya mengadukan tentang perampokan di jalan, kemudian Rasulullah saw bersabda, “Adapun mengenai perampokan, sesungguhnya kelak dalam waktu yang tidak lama, akan datang suatu masa, ketika sebuah kafilah tidak memerlukan pengawal saat menuju Makkah, dan adapun tentang kemiskinan, tidak akan datang hari Kiamat, sehingga datang masa dimana seorang diantara kalian berdiri untuk mencari orang yang mau menerima sedekah, namun tidak dapat menemukan seorangpun yang mau menerimanya, kemudian dihari kiamat setiap orang diantara kalian akan berdiri dihadapan Allah, yang tidak ada diantaranya dan Allah hijab/tabir, dan tidak pula ada penerjemah yang menerjemahkan/juru bicara untuk orang tersebut, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, bukankah Aku telah memberimu harta?’ kemudian orang itu menjawab, benar’, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, bukankah telah aku utus kepadamu seorang Rasul? , lalu orang itu menjawab, benar’, kemudian ia melihat ke arah kanannya, maka ia tidak mendapati kecuali Neraka, kemudian dia melihat ke arah kirinya, dan tidak mendapati kecuali Neraka. Maka jagalah diri-diri kalian dari api Neraka, meskipun dengan bersedakah separuh buah kurma, dan jika dia tidak mendapatinya kurma/barang untuk bersedekah maka bersedahlah dengan perkataan yang baik” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadits Ke – 14 Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi saw bersabda, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta’ala Maha Memberkati dan Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis dzikir. Apabila mereka mendapati satu majelis dzikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan [Tasbih], mengagungkan [Takbir], membesarkan [Tahlil], memuji [Tahmid] dan memohon kepada Engkau. Allah bertanya lagi Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi Apakah mereka sudah pernah melihat surga- Ku? Para malaikat itu menjawab Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab Belum. Allah berfirman Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda, kemudian Allah berfirman Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berdzikir bersama mereka. Beliau berkata, lalu Allah menjawab Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Bukhari at-Tirmidzi dan an-Nasa’i. Hadits Ke – 15 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw “Telahberfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, Aku adalah sebagaimana prasangka hambaku kepadaku,dan Aku bersamanya ketika dia mengingatku, dan jika hambaku mengingatku dalam sendirian,maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku sendiri, dan jika dia mengingatku di dalam sebuahkelompok/jama’ah, maka Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompoktersebut, dan jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta, dan jikadia mendekat kepadaku sehasta, Aku mendekat kepadanya satu depa, dan jika dia mendatangikudengan berjalan, Aku mendatanginya dengan berjalan cepat’ ”Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Tirmidzi danImam Ibnu Majah. Hadits Ke – 16 Diriwayatkan oleh Ibn Abbas dari Nabi saw Sesungguhnya Allah menulis semuakebaikan dan keburukan. Barangsiapa berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia tidak melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia melakukannya, Alloh menulis pahala sepuluh kebaikan sampai 700 kali, sampai berkali lipat banyaknya. Barangsiapa berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia tidak melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia melakukannya, Alloh menulis satu keburukan saja. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Hadits Ke – 17 Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya kezaliman itu diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada- Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada- Ku. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka diantara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir semunya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain kebaikan itu janganlah mencela kecuali dirinya. Diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ibn Majah Hadits Ke – 18 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla kelak dihari kiamat akan berfirman, “Wahai anak cucu Adam, aku sakit dan kamu tidak menjengukku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam”, Allah berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku yang bernama Fulan sakit, dan kamu tidak menjenguknya? Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya jika kamu menjenguknya, engkau akan mendapatiku didekatnya. Wahai anak cucu adam, aku meminta makanan kepadamu, namun kamu tidak memberiku makanan kepada-Ku”, ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami dapat memberi makan kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku fulan meminta makanan, dan kemudian kalian tidak memberinya makanan? Tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberinya makanan, benar-benar akan kau dapati perbuatan itu di sisi-Ku. Wahai anak cucu adam, Aku meminta minum kepadamu, namun engkau tidak memberi-Ku minum” , ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami memberi minum kepada-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Seorang hambaku yang bernama fulan meminta minum kepadamu, namun tidak engkau beri minum, tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberi minum kepadanya, benar – benar akan kau dapati pahala amal itu di sisi-Ku” Hadist diriwayatkan oleh Muslim. Hadits Ke – 19 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, Rasulullah saw bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman, Kesombongan adalah seledangku, dan keagungan adalah kainsarungku, barangsiapa bersaing turut memiliki dalam salah satu dari kedua hal tersebut, maka benar-benar akan aku lemparkan dia di dalam neraka’ ” Hadist diriwayatkan oleh Abu Dawud, begitu juga oleh Ibn Majah dan Imam Ahmad, dengan sanad yang shahih. Hadits Ke – 20 Dari Abu Hurairah bahwasannya Rasulullah saw telah bersabda, “pintu – pintu surga dibuka pada hari senin dan hari kamis, maka diampunilah setiap hamba yang tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seorang laki-laki yang diantaranya dan saudaranya bermusuhan, maka dikatakan kepadanya, tundalah hingga keduanya berdamai, tundalah hingga keduanya berdamai, tundalah hingga keduanya berdamai ”. hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Malik dan Abu Dawud. Hadits Ke – 21 Dari Abu Hurairah dari Nabi saw, beliu bersabda, “Allah Ta’ala berfirman Ada tiga jenis orang yang Aku menjadi musuh mereka pada hari qiyamat, seseorang yang bersumpah atas namaku lalu mengingkarinya, seseorang yang menjual orang yang telah merdeka lalu memakan uang dari harganya dan seseorang yang memperkerjakan pekerja kemudian pekerja itu menyelesaikan pekerjaannya namun tidak dibayar upahnya” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad. Hadits Ke – 22 Diriwayatkan dari Abu Sa’id beliau berkata, Rasulullah saw telah bersabda, ““Janganlah salah seorang mencela dirinya sendiri.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang mencela dirinya sendiri?” Beliau menjawab “Dia melihat perkara Allah diperbincangkan, lalu dia tidak mengatakan pembelaan kepadanya, maka Allah azza wajalla akan berkata kepadanya kelak di hari Kiamat; Apa yang mencegahmu untuk mengatakan begini dan begini! lalu ia menjawab, Saya takut terhadap manusia’. Maka Allah pun berfirman Aku lebih berhak untuk kamu takuti’.” Hadits diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dengan sanad yang shahih. Hadits Ke – 23 Dari Abi Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta’aala berfirman di hari kiamat, “Dimanakah orang – orang yang saling mencintai karena-Ku, dihari ini kiamat aku menaungi mereka dalam naunganku, dihari dimana tidak ada naungan kecuali naunganku” Hadits riwayat Bukhari, dan begitu juga diriwayatkan oleh Imam Malik. Hadits Ke – 24 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Jibril dan berfirman, Sesunguhnya aku mencintai fulan, maka cintailah dia.’”, Rasulullah selanjutnya bersabda, maka Jibril pun mencintainya, kemudian Jibril menyeru penduduk langit, “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah dia”, maka para penghuni langit pun mencintainya, selanjutnya Rasulullah saw bersabda, “dan kemudian dibumi diapun menjadi orang yang diterima”. Dan ketika Allah membenci seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan kemudian berfirman, “Sesungguhnya aku membenci si fulan, maka bencilah dia”, maka Jibril pun membenci si Fulan, kemudia Jibril menyeru penduduk langit, “sesungguhnya Allah membenci si fulan, maka bencilah dia”, Rasulullah saw melanjutkan, “maka penduduk langitpun membenci fulan, kemudian diapun dibenci di bumi”. Hadits riwayat Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari, Malik, dan Imam Tirmidzi. Hadits Ke – 25 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman, “Siapa yang memusuhi seorang kekasihku, maka Aku menyatakan perang kepadanya, dan tiada mendekat kepadaku seorang hambaku, dengan sesuatu yang lebih kusukai daripada melaksanakan kewajibannya, dan selalu hambaku mendekat kepadaku dengan melakukan sunah – sunah sehingga Aku sukai, maka apabila Aku telah kasih kepadanya, Akulah yang menjadi pendengarannya, dan penglihatannya, dan sebagai tangan yang digunakannya dan kaki yang dijalankannya, dan apabila ia memohon kepadaku pasti kukabulkan dan jika perlindung kepadaku pasti kulindungi” Hadits riwayat Bukhari. Hadits Ke – 26 Diriwayatkan dari Abi Umamah dari Nabi saw, beliau bersabda, Allah Azza Wa Jalla berfirman, Sesungguhnya wali-wali para kekasih yang terbaik menurutku adalah seorang mukmin yang ringan kondisinya, punya bagian dari shalat, menyembah Tuhannya dengan baik, menaati-Nya saat sepi dalam keadaan sirri/tersembunyi, tidak dikenali orang dan tidak ditunjuk dengan jari, rizkinya pas-pasan hanya cukup bagi dirinya sendiri lalu ia bersabar atas hal itu”. Setelah itu beliau SAW mengetuk-ngetukkan tangan beliau, kemudian beliau bersabda, “Kematiannya dipercepat, sedikit wanita yang menangisi dan sedikit harta peninggalanya.” Hadits riwayat at-Tirmidzi, dan begitu juga ima Ahmad dan Ibnu Majah, dengan sanad hasan. Hadits Ke – 27 Dari Masyruq, beliau berkata kami bertanya – atau aku bertanya – kepada Abdullah – maksudnya adalah Abdullah Ibn Mas’ud – mengenai ayat berikut Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Ali-Imran169. Ibnu Abbas berkata, ketahuilah sesunguhnya aku benar – benar telah menanyakan ayat tersebut kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم, maka beliau bersabda, “ruh-ruh mereka didalam burung-burung berwarna hijau yang memiliki pelita-pelita yang tergantung di arasy, ruh mereka terbang ke surga sesuai kehendak mereka, dan kemudian kembali ke pelita, kemudian Tuahan mereka mendatangi mereka dan berfirman, Apakah ada sesuatu yang kalian inginkan?’, mereka menjawab, adakah lagi yang kami inginkan, sedangkan kami bebas terbang ke surga sekehendak kami’, dan hal tersebut ditanyakan kepada mereka tiga kali, dan ketika mereka menyadari bahwa mereka tidak akan ditinggalkan tidak ditanya lagi hingga mereka meminta sesuatu, mereka selanjutnya berkata, Wahai Tuhan kami, kami berharap kiranya Engkau kembalikan ruh kami ke dalam jasad kami, hingga kami terbunuh kembali di jalan-Mu untuk kedua kalinya’, tatkala Allah melihat bahwa mereka tidak memiliki hajat/keinginan lain lagi, maka mereka ditinggalkan tidak ditanya lagi”. Diriwayatkan oleh Muslim, begitu juga oleh at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah. Hadits Ke – 28 Dari Jundub ibn Abdillah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw , “Terdapat seseorang laki-laki dari orang-orang sebelummu yang memiliki luka, kemudian dia mengambil pisau dan melukai tanganya, maka darahnya pun terus mengalir keluar hingga dia meninggal, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, hambaku telah bergegas menemuiku karena ulahnya, maka aku haramkan baginya surga ” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Hadits Ke – 29 Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasululah saw bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala telah berfirman, Tidak ada bagi hambaku yang beriman balasan dari-Ku, ketika aku ambil orang yang saling dia sayangi kekasihnya dari penduduk dunia, kemudian dia mengharapkan keridhaan Allah balasan pahala dari Alah, kecuali pasti akan Ku balas dengan surga’. Diriwayatkan oleh Bukhari. Hadits Ke – 30 Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman, “Ketika hambaku menyukai untuk bertemu denganku, akupun senang untuk bertemu dengannya, dan ketika hambaku benci untuk bertemu denganku, akupun benci bertemu dengannya” diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Malik.. Dan didalam riwayat Imam Muslim, yang menjelaskan makna hadits tersebut dari Aisyah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw barangsiapa senang bertemu dengan Allah, Allah pun juga senang bertemu dengannya, dan barangsiapa yang benci bertemu dengan Allah, Allah pun juga benci bertemu dengannya. Aku Aisyah pun bertanya, “Wahai Nabi Allah, aku membenci mati ? kita semua membenci kematian”, Rasulullah saw bersabda, “Tidak demikian maksudnya, akan tetapi, seorang mukmin ketika diberikan kabar gembira dengan rahmat Allah, keridloan-Nya dan surga-Nya, maka dia pun senang bertemu dengan Allah, dan Allah pun senang bertemu dengannya, sedangkan orang kafir, ketika diberitakan kepada mereka dengan adzab Allah, dan murka-Nya maka mereka benci bertemu dengan Allah, dan Allah pun juga benci bertemu dengan mereka”. Hadits Ke – 31 Diriwayatkan dari Jundub bahwa Rasulullah saw diberitakan bahwa seseorang berkata, “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni fulan”, dan sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “siapakah yang telah bersumpah dengan nama-Ku, bahwa aku tidak akan mengampuni fulan, sesungguhnya aku benar-benar mengampuni fulan, dan Aku membatalkan amal-amalmu”, atau seperti perkataan/sabda yang serupa kalimat tersebut. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim. Hadits Ke – 32 Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi saw, beliau bersabda, seorang laki-laki yang telah berbuat melampau batas atas dirinya sendiri, maka ketika ajalnya akan datang, dia berwasiat kepada anaknya, kemudian dia berwasiat Ketika aku telah mati, bakarlah jasad aku, kemudian hancurkanlah sampai halus, selanjutnya sebarkanlah abu jasad ku di udara di laut, karena, demi Allah seandainya Allah menetapkan kepadaku untuk mengadzabku, Dia akan mengadzabku dengan adzab yang belum pernah ditimpakan kepada seorangpun selainku. Maka mereka melakukan apa yang diwasiatkan kepadanya. Kemudian Allah berfirman kepada bumi, Kumpulkanlah apa yang telah kamu ambil, maka ketika lelaki itu berdiri dibangkitkan kembali, selanjutnya Allah berfirman, “Apa yang mendorongmu untuk melakukan perbuatan tersebut?”, lelaki itu menjawab, “karena aku takut خشي kepada-Mu wahai Tuhanku, dalam kalimat lain karenat aku takut kepada-Mu dengan menggunakan خائف ”. maka Allah pun mengampuni lakilaki tersebut disebabkan hal tersebut karena rasa takut kepada Allah. Diriwayatkan oleh Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari, an-Nasa’i dan Ibn Majah. Hadits Ke – 33 Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi saw, salah satu dari yang di wahyukan dari Tuhannya Azza wa Jalla, adalah sabdanya, “telah berbuat dosa seorang hamba dengan suatu perbuatan maksiat/dosa, kemudian dia berkata, Ya Tuhanku ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, hambaku telah berbuat dosa dengan suatu perbuatan dosa, dan dia mengetahui bahwa Tuhannya maha mengampuni dosa dan menghukum perbuatan dosa.’, kemudian hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan kemudian berdoa lagi yaitu Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, hambaku melakukan perbuatan dosa, dan dia mengetahui bahwa Tuhannya mengampuni dosa dan mengadzab perbuatan dosa’. Kemudian hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan kemudian berdoa kembali yaitu Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku, maka Allah tabaraka wa ta’ala berfirman, hambaku telah berbuat dosa, dan dia tahu , dia memiliki Tuhan yang Mengampuni dosa dan mengadzab perbuatan dosa. Lakukanlah apa yang kamu kehendaki, karena aku benar-benar telah mengampunimu’ ”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari. Hadits Ke – 34 Diriwayatkan dari Anas beliau berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai anak cucu Adam, sesungguhnya bagimu apa yang kamu pintakan kepadaku dan kamu mohonkankepadaku, aku mengampunimu atas apa yang ada padamu dan aku tidak memperdulikannya berapa besar dan banyak dosa yang ada padamu, wahai anak adam, seandainya engkau datang denga dosa-dosamu sebanyak awan di langit, kemudian engkau memohon ampunanku, maka aku mengampunimu, wahai anak cucu Adam, sesungguhnya seandainya engkau datang kepadaku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemuiku dengan tanpa menyekutukanku sama sekali, maka kutemui engkau dengan ampunan sejumlah itu pula”. Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan begitu juga oleh Imam Ahmad, dan sanadnya Hasan. Hadits Ke – 35 Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda, Tuhan kita Subhanahu wa ta’ala setiap malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, kemudian berfirman, “Barangsiapa berdoa kepadaku, akan aku kabulkan, dan barangsiapa meminta kepadaku, maka akan aku beri, dan barangsiapa memohon ampunanku, maka aku ampuni”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Malik, Imam Tirmidzi dan Abu Dawud, dan dalam riwayat Muslim, dengan tambahan Allah turun di langit dunia hingga terbitnya fajar. Hadits Ke – 36 Diriwayatkan dari Anas dari Nabi saw, beliau bersabda orang-orang yang beriman berkumpul pada hari kiamat, kemudian berkata, “Hendaknya kita memohon pertolongan kepada Tuhan kita”, kemudian mereka mendatangi nabi Adam dan berkata, “Engkau adalah ayah umat manusia, Allah Subhanahu wa ta’ala telah menciptamu dengan Tangan-Nya, dan telah bersujud kepadamu para Malaikat, dan engkau telah Diajarkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala namanama segala sesuatu, maka mintakanlah pertolongan bagi kita kepada Tuhanmu, sehingga kita bias beristirahat dari tempat kita ini”, Nabi Adam menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian memintakan pertolongan kepada Allah,” dan kemudian Nabi Adam menyebutkan kesalahankesalahannya, dan diapun merasa malu kepada Allah, untuk memintakan pertolongan, kemudian dia berkata, “Pergilah menemui Nuh, karena sesungguhnya dia adalah Rasul pertama yang diutus Allah kepada penduduk bumi”, kemudian mereka pun mendatangi nabi Nuh, maka Nuh pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian dia menyebutkan kesalahannya yang mempertanyakan sesuatu yang dia tidak ada pengetahuan tentangnya, karena itu dia merasa malu untuk memintakan pertolongan, kemudian Nabi Nuh berkata, “Temuilah Kekasih Allah Yang Maha Pengasih Khalilullah/Khalilurrahman, Nabi Ibrahim merekapun menemuinya. Nabi Ibrahim pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian beliau berkata, “Temuilah Musa, seogan hamba yang Allah bercakap denganya, dan diturunkan kepadanya Taurat”, merekapun menemui nabi Musa dan beliaupun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”, kemudian beliau menyebutkan kesalahannya yang telah membunuh seorang manusia untuk menyelamatkan diri yang lain. Dan beliau merasa malu kepada Tuahnnya. Kemudian Nabi Musa berkata, “Temuilah Isa, hamba Allah dan Rasul-Nya, kalimat Allah dan Ruhullah”, kemudian mereka pun menemui nabi Isa Nabi Isa pun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian, temuilah Muhammad, seorang hamba Allah yang telah diampuni dosa-dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang”, maka merekapun menemuiku Nabi Muhammad saw, maka akupun berangkat menemui Allah sehingga meminta izin kepada Tuhanku maka Dia memberikan izin kepadaku. Dan ketika aku melihat Tuhanku, akupun jatuh bersujud, dan Dia pun membiarkanku selama yang dikehendaki-Nya, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Angkatlah kepalamu, dan mintalah, aku akan berikan yang kau pinta, dan berkatalah, maka perkataanmu akan didengarkan, dan mintakanlah syafa’at dan syafa’atmu akan dikabulkan”, maka akupun mengangkat kepalaku, dan aku memuji Allah dengan segenap pujian yang telah Allah beritahu kepadaku, kemudian aku memberikan syafa’at dan Allah menetapkan bagiku batasan jumlah orang yang dapat diberi syafa’at, kemudian mereka semua dimasukkan ke dalam surga. Kemudian aku kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta’ala, dan ketika aku melihat Tuhanku aku pun jatuh bersujud sebagaimana sebelumnya. Kemudian aku memberikan syafa’at dan Allah Subhanahu wa ta’ala menetapkan bagiku batasan jumlah orang yang diberi syafa’at, maka mereka semua kemudian dimasukkan ke dalam surga. Kemudian aku kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta’ala untuk ketiga, keempat, hingga aku berkata, “Tidak tersisa di dalam neraka kecuali orang-orang yang telah ditetapkan di dalam al-Qur’an, dan orang-orang yang ditetapkan kekal di dalamnya.” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dan di dalam riwayat yang lain oleh Imam Bukhari, dengan tambahan Nabi saw bersabda dikeluarkan dari api neraka, seseorang yang pernah berkata laa ilaha ilallah , dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji jagung, dan kemudian juga dikeluarkan dari api neraka, seseorang yang pernah berkata laa ilaha ilallah dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji gandum, dan juga dikeluarkan dari neraka seseorang yang pernah berucap laa ilaha ilallah dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji sawi atau seberat atom/dzarrah. Hadits Ke – 37 Diriwayatkan dari Abu Hurairah beliau berkata, telah bersabda Rasulullah saw, telah berfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, “Aku telam mempersiapkan bagi hambaku yang shalih, surga yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas di benak manusia”, abu hurairah selanjutnya berkata, maka bacalah jika kamu kehendaki “seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu bermacam – macam nikmat yang menyedapkan pandangan mata”.[QS. As- Sajdah17] Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim serta Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah. Hadits Ke – 38 Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, ketika Allah menciptakan surga dan neraka, Dia mengutus Jibril untuk melihat neraka, dan kemudian berfirman Lihatlah apa yang ada di dalamnya, dan kenikmatan yang aku janjikan kepada penghuninya di dalamnya. Rasulullah saw melanjutkan Kemudia Jibril datang ke surga dan melihat di dalamnya dan pada kenikmatan yang disiapkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada para penghuninya di dalamnya, kemudian Rasulullah saw mengatakan kemudian Jibril kembali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, “Demi kemulyaan-Mu, tidak seorangpun yang mendengar tentangnya, kecuali akan memasukinya”. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk menyelimuti/melingkupi surga dengan perkara-perkara yang dibenci berbagai kesulitan, kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman kepada Jibril kembalilah ke surga, dan lihatlah apa yang telah aku persiapkan untuk para penghuninya di dalamnya. Rasulullah saw melanjutkan, “kemudian kembalilah Jibril ke surga, maka ketika dia sampai di sana, benar-benar surga telah terlingkupi dengan berbagai kesulitan, kemudia Jibril kembali menemui Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, Demi Kemulyaan-Mu, aku benar-benar kuatir, bahwa tidak akan seorangpun masuk ke dalamnya’. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, Pergilah ke neraka, dan lihatlah di dalamnya, dan perhatikan terhadap apa yang aku persiapkan bagi para penghuninya’. kemudian ketika Jibril sampai di neraka, dia melihat neraka terdiri dari beberapa tingkatan, yang satu di bawah yang lain, kemudian dia kembali menemui Allah Subhanahu wa ta’ala dan berkata, Demi Kemulyaan-Mu, Tidak seorangpun yang mendengar tentangnya akan memasukinya’. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan untuk menyelimuti/melingkupi Neraka dengan syahwat/kesenangan, dan kemudian berfirman kepada Jibril, Kembalilah ke Neraka’, kemudian Jibril pun kembali ke Neraka, dan kemudian berkata, Demi Kemulyaan-Mu, hamba benar-benar kuatir, tidak seorangpun terbebas kecuali akan memasukinya’” Hadits diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau berpendapat hadits ini berdrajat hasan shahih begitu juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibn Majah Hadits Ke – 39 Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudri dari Nabi saw, beliau bersabda, “surga dan neraka berdebat, kemudian neraka berkata bagianku aku dimasuki orang-orang yang suka menindas dan sombong’, dan surga berkata, bagianku orang-orang yang lemah dhu’afa dan orang-orang miskin’, maka Allah memberi keputusan diantara mereka, Sesungguhnya engkau surga adalah kasih sayangku, denganmu aku kasihi siapa saja yang aku kehendaki, dan engkau neraka adalah adzabku, dengamu aku mengadzab siapa saja yang aku kehendaki, dan bagi kamu berdua, akulah yang menentukan isinya’”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, dan juga oleh Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi Hadits Ke – 40 Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudri beliau berkata, telah bersabda Nabi saw, sesungguhnya Allah berfirman kepada semua penduduk surga, “Wahai para penghuni surga”, mereka menjawab, “Kami datang memenuhi panggilanmu wahai Tuhan kami dan kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu”, Allah berfirman, “Apakah kalian Ridlo/puas terhadap segala nikmat- Ku ?”, mereka menjawab, “apakah lagi yang membuat kami tidak ridlo wahai Tuhanku, sedangkan engkau benar-benar telah memberikan nikmat yang tidak engkau berikan kepada seorang lainpun dari makhlukmu”, kemudian Allah berfirman, “maukah kalian aku berikan nikmat yang lebih baik dari itu semua?”, mereka menjawab, “Wahai Tuhanku, nikmat yang mana lagikah yang lebih utama dari nikmat itu semua?”, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Aku melimpahkan kepadamu keridloanku, maka tidak akan ada lagi kemurkaanku pada kalian setelah ini, selamanya”. Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim dan Imam Tirmidzi.
I8dM4d.